Jam Terbang Ditingkatkan

Dulu, waktu masih kuliah. Dosen saya nggak bosan-bosannya mewanti-wanti kami, mahasiswa yang beliau ajar, begini sebelum perkuliahan selesai: practice makes perfect, jam terbang ditingkatkan.

Petuah menjadi pegangan saya hingga hari ini. Saya cobalah mengerjakan soal-soal pemrograman di luar tugas kampus. Dulu saya latihan di https://projecteuler.net/. Dulu mungkin sudah ada LeetCode, tapi saya aja yang nggak tau.

Semakin sering latihan, saya semakin terbiasa berpikir secara rinci. Ketika ada quiz ngoding di kertas pun nggak masalah, karena sudah terbiasa.

Kalau hanya mengandalkan materi di kelas/bootcamp, wah, sulit. Programming itu tentang kebiasaan. Semakin tinggi jam terbang, semakin terbiasa. Semakin sering mengerjakan soal-soal yang sulit, otak kita juga akan semakin terbiasa berpikir sekompleks mungkin.

Prosesnya memang melelahkan. Bikin pusing. Sakit kepala. Pas lagi ngobrol sama orang pun, kadang otak kita masih mikir solusi soal-soal tersebut.

Tapi ya itu prosesnya. Programmer memang harus ulet. Karena, di dunia kerja pun, prosesnya nggak jauh-jauh dari hal begini.

Pernah, waktu masih kuliah, saya vakum ngoding cukup lama. Mungkin sekitar 3 sampai 5 bulan. Pas balik lagi ngoding, beuh, jadi kagok. Otak jadi kaku aja, nggak bisa mikir terperinci seperti sebelumnya. Kalau diibaratkan, udah kayak motor kedinginan. Harus dipanasi dulu. Dan manasinnya lumayan lama.

Supaya nggak cepat burn-out, kita perlu batasi per hari mau latihan berapa jam. Kalau sudah melebihi jam yang ditentukan, stop. Keluar dulu, main sama teman. Hidup nggak selalu tentang ngoding, toh?